Setiap batik yang ada di Indonesia memang memiliki ciri khasnya masing-masing. Termasuk juga batik dari daerah Pekalongan ini.
Oleh karena itu, berikut ini kita akan membahas apa saja ciri khas batik pekalongan yang telah membuat banyak orang jatuh hati.
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, perpaduan warna cerah menjadi hal pertama yang langsung menarik mata saudagar dari China ketika pertama kali melihat kain batik yang digunakan oleh masyarakat Pekalongan.
Salah satu faktor mengapa banyak batik pekalongan yang berwarna cerah adalah karena kain ini menggambarkan kondisi daerah pesisir yang mana selalu disinari oleh matahari hampir sepanjang tahun.
Walaupun desain dan motif di setiap kain batik selalu beda, namun batik dari Pekalongan selalu memiliki elemen bunga di dalamnya. Baik sedikit maupun banyak, selalu ada bentuk atau pola bunga di permukaan kain tersebut.
Beberapa orang menganggap motif bunga pada kain batik ini bisa membantu membuat tubuh pemakainya jadi terlihat lebih kecil. Walaupun hanya sekedar ilusi, namun faktanya hal ini membuat banyak orang merasa senang ketika memakai baju batik dari Pekalongan.
Tidak sedikit yang benar-benar mencari baju batik jenis ini hanya untuk terlihat lebih langsing.
Selain memiliki motif bunga, batik dari Pekalongan juga memiliki banyak elemen titik dan garis di dalam desainnya. Hal ini membuat desain kain batik jadi terlihat lebih padat, ramai dan lebih hidup.
Menambahkan banyak elemen titik dan garis juga membuat pola batik seakan saling berhubungan satu dengan lainnya.
Meskipun batik pekalongan sudah ada sebelum saudagar dari Dinasti Song datang ke daerah tersebut, namun kebanyakan batik modern dari Pekalongan memiliki elemen binatang yang biasanya berasal dari mitologi Tiongkok. Salah satu yang paling banyak ditemui adalah elemen burung phoenix dan naga di setiap desain baju.
Hal ini bisa jadi disebabkan karena pengaruh Tiongkok untuk masyarakat Pekalongan pada masa itu. Mengingat ada banyak sekali saudagar dari negeri China yang berdagang ke Indonesia, tidak terkecuali ke Pekalongan.
Jlamprang merupakan sebutan untuk sebuah motif kain batik yang memiliki titik-titik simetris. Hal ini membuat kebanyakan kain batik dari Pekalongan terlihat seperti memiliki desain 3 dimensi.
Motif Jlamprang ini juga menjadi salah satu alasan mengapa harga kain batik ini sangat mahal. Karena proses pembuatan motif seperti ini sangat sulit, apalagi jika harus dilakukan secara manual tanpa teknologi modern seperti komputer.
Batik Domas: Pewarnaan abadi. Kualitas terjamin. Desain klasik dan modern bersatu dalam sentuhan kontemporer. Batik asli Solo yang menjaga kekayaan budaya tradisional. Karya seni yang indah dan awet. Teknologi dan metode tradisional menghasilkan bingkisan yang memukau.